AIR CONDITIONER (AC) 
 Kejadian-kejadian pada Kehidupan Sehari-hari yang sering kita  alami, yang merupakan cikal bakal diciptakan Mesin Pendingin. Beberapa  contoh :
1. Pada saat panas terik di siang hari, kita  menyirami halaman rumah dengan air. Perhatikan apa yang terjadi. Kondisi  Halaman terasa "sejuk". Perhatikan apa yang terjadi dengan air yang  kita siramkan tadi !!.
2. Pada saat kita gerah "sumuk" karena  berada di ruangan dengan banyak orang dimana ruangan tidak ber-AC, pada  umumnya kita akan melakukan kegiatan kipas-kipas ke badan kita. Apa yang  anda rasakan pada saat kipas-kipas, badan terasa sedikit atau bahkan  ada yang merasakan nikmatnya kipas-kipas tersebut.
3. Pada suatu  saat kita ke Dokter, dan Dokter memutuskan untuk melakukan injeksi  "suntik" ke tubuh kita sudah tentu Dokter akan meng-olesi tubuh kita  dengan suatu disinfectant atau alkohol 90% misalnya. Pada saat di-olesi  itulah apa yang terjadi terhadap tubuh kita, coba perhatikan dan  pikirkan respons bagian tubuh yang diolesi alkohol tadi : Sesaat terasa  dingin-kah ? Jawabnya : Iya benar. 
Coba perhatikan ke 3 contoh  di atas dengan seksama. Lalu pikirkan Mengapa hal-hal tersebut di atas  menjadi dasar diciptakannya Mesin Pendingin.
Kemudian orang  berfikir dan berfikir, bahwasanya tidak mungkin kita menyiramkan Air,  Alkohol dalam jumlah yang sangat banyak terus menerus. Pertanyaan yang  pasti muncul adalah berapa volume air atau volume Alkohol yang  dibutuhkan untuk menghasilkan "dingin" atau "sejuk" yang kita perlukan.  Haruskah kita menyirami tubuh kita secara terus menerus dengan alkohol ?  Di sisi lain, juga akan timbul pertanyaan : Berapa harga Alkohol per  liter-nya ? Mahal dan sangat tidak Efisien !!!
Orang mencari dan  mencari suatu zat (suatu cairan) yang bisa menggantikan air atau alkohol  tadi, tetapi yang mempunyai sifat bisa berubah-ubah bentuk dengan  susunan kimia yang stabil. Artinya walaupun bentuknya berubah dari cair  ke gas atau dari bentuk gas ke cair susunan kimianya tidak berubah.  Sampai pada suatu saat orang menemukan suatu zat yang dikenal oleh  banyak orang dengan nama Freon atau nama kimianya : CFC (Chloro Fluoro Carbon). Zat ini secara teknik dikenal sebagai zat Refrigerant yang harus mempunyai sifat-sifat sebagai berikut :
1. Tidak Beracun
2. Tidak mudah terbakar
3. Mempunyai susunan kimia yang stabil
4. Dengan volume yang relatif sedikit dapat menyerap panas yang besar.
5. Bisa bercampur dengan oli compressor tanpa bereaksi.
Salah  satu sifat CFC yang tidak menguntungkan kita yaitu merusak lapisan ozon  pada atmosfir bumi. Contoh CFC : R12, R22 (R = Refrigerant)
Oleh  karena sifat jelek tersebut maka orang mencari zat alternatif sebagai  pengganti CFC atau "Freon" tadi yaitu Zat yang dikenal sekarang dengan  nama kimia HC (Hidro Carbon) yang mempunyai sifat-sifat  diatas tetapi tidak merusak lapisan ozon. Contoh HC (Hidro Carbon) :  Duracool yang mempunyai berat jenis 30% dari pada refrigerant  konvensional "Freon" sehingga kerja kompresor (compressor) lebih ringan  dan dampaknya adalah hemat energi serta umur (life time) dari kompresor  akan lebih panjang.
Refrigerant juga bisa dikatakan sebagai suatu  zat (fluida) yang mengalir dalam suatu mesin pendingin atau mesin  refrigerasi dan merupakan fluida kerja yang memindahkan panas atau kalor  sesuatu (bisa produk atau lingkungan/ruangan) yang didinginkan ke  lingungan.
Fungsi Refrigerant adalah mendinginkan sesuatu dengan  cara menyerap panasnya sesuatu tersebut dan membuang panas atau kalor  yang telah diserap ke lingkungan luar.
Sebelum kita membahas Cara  Kerja Sistem Pendingin, maka perlu diketahui terlebih dahulu  bagian-bagian penting dari suatu Mesin Pendingin dan mengetahui fungsi  masing-masing bagian dari Sistem Mesin Pendingin, khusunya pada Sistem  Pendingin Ruangan yaitu : AC (Air Conditioner).
Bagian-Bagian Penting dari Mesin Pendingin Ruangan (AC) :
1. Kompresor (Compressor) :    
Kompresor adalah ibaratnya Jantung dalam tubuh kita yang bertugas untuk men- 
sirkulasikan refrigerant dalam suatu sistem atau mesin pendingin. Refrigerant itu
ibaratnya adalah darah yang mengalir di dalam tubuh kita. Kompresor adalah Power
Unit dari sistem suatu Mesin Pendingin AC, yang mempunyai fungsi menghisap dan
memompa gas refrigerant. Atau dapat dikatakan : Ketika AC dijalankan, kompresor
akan mengubah fluida kerja yaitu refrigerant dalam bentuk gas yang bertekanan
rendah menjadi gas bertekanan tinggi. Selanjutnya gas bertekanan tinggi akibat di 
pompa atau ditekan (discharge) oleh kompresor keluar kompresor menuju Kondensor.
2. Kondensor atau Pipa-pipa Kondensor.
Kondensor  adalah berupa pipa-pipa yang dibengkok-bengkok-kan yang berfungsi untuk  mendinginkan gas refrigerant yang bertekanan tinggi, sehingga gas  tersebut dengan cepat berubah menjadi cairan refrigerant bertekanan  tinggi. Untuk mempercepat proses pendinginan gas refrigerant tadi, pada  pipa-pipa kondensor dipasang sebuah kipas (outdoor fan. Dengan  dipasangnya kipas tersebut menyebabkan gas bertekanan tinggi yang keluar  dari kompresor akan dengan cepat berubah menjadi cairan.
3. Orifice Tube
Alat  ini adalah berada diantara Pipa-pipa Kondensor dan Evaporator. Bagian  ini bertugas untuk menurunkan tekanan dan suhu cairan refrigerant yang  akan masuk ke pipa-pipa Evaporator menjadi cairan dingin bertekanan  rendah. Pada beberapa sistem, selain memasang orifice tube, dipasang  juga sebuah alat yang dinamakan katub ekspansi (expansion valve).
4. Katup Ekspansi (Expansion Valve)
Katub  Ekspansi bertugas untuk mengontrol aliran cairan refrigerant yang akan  disemprotkan ke pipa-pipa Evaporator, sehingga sebagian cairan sudah  berubah menjadi uap (menguap di dalam pipa-pipa Evaporator).
5. Evaporator (Pipa-Pipa Evaporator)
Dalam  pipa-pipa evaporator, refrigerant yang masih dalam bentuk cair (cairan  refrigerant) menguap, artinya terjadi perubahan bentuk refrigerant dari  bentuk cair menjadi uap (gas), pada saat inilah proses penyerapan panas.  Dengan demikian lingkungan atau ruangan akan kehilangan panas atau  dengan kata lain lingkungan (ruangan) menjadi dingin. Ada kemungkinan  cairan refrigerant dalam jumlah yang sedikit tidak menjadi uap atau  menguap. Cairan refrigerant yang tidak sempat menguap ini ditampung  dalam subuah alat yang dinamakan akumulator atau pengering, sehingga  cairan itu juga akan menjadi uap sebelum masuk ke kompresor. Uap  refrigerant bertekanan rendah tersebut akan dihisap (suction) oleh  kompresor dan ditekan lagi keluar kompresor (discharge) dan mengalir ke  dalam sistem pendingin lagi ke pipa-pipa kondensor, dst.
KOMPRESOR (COMPRESSOR)
Jenis-Jenis Kompresor AC berdasar pengaturan motornya (letak motornya) ada 3 jenis, yaitu :
1. Hermetic
2. Semi Hermetic
3. Open Unit (Open Type) : Belt Drive dan Direct Drive
Menurut Jenisnya Kompresor AC (atau berdasar Metode Kerjanya) ada 5 macam, yaitu :
1. Kompresor Torak (reciprocating)(piston)
2. Kompresor Sekrup (screw) juga disebut Kompresor Helixs
3. Kompresor Putar (Rotary)
4. Kompresor Scroll
5. Kompresor Sentrifugal.
Pada  umumnya penggunaan jenis-jenis kompresor di atas tergantung pada  ukuran, kapasitas, pemasangan dan refrigerant yang dipakai.
KONDENSOR (CONDENSOR)
Bagian  Kondensor berfungsi sebagai alat perpindahan panas (heat changer)  sehingga panas dari gas (uap) refrigerant dilepaskan ke medium pengembun  sehingga refrigerant akan mengalami proses pengembunan (berkondensasi),  berubah bentuknya dari gas (uap) menjadi cair ( gas state to liquid  state). 
Berdasar Media Pendinginannya, Kondensor dibagi menjadi 3 jenis, yaitu :
1. Aircooled Condensor, yaitu : Kondensor yang didinginkan oleh udara dibantu dengan kipas angin (fan).
2. Watercooled Condensor, yaitu kondensor yang dinginkan oleh air dibantu dengan pompa.
3. Evaporator Condensor, yaitu : kondensor yang didinginkan oleh air dan udara.
EVAPORATOR
Evaporator  merupakan suatu bagian yang berfungsi menyerap panas atau suatu  permukaan perpindahan panas dimana cairan refrigerant yang mudah menguap  diuapkan dengan tujuan untuk mengambil panas (menyerap panas) dari  ruangan atau bahan yang akan didinginkan.
Evaporator berdasar jenis konstruksinya digolongkan  dalam beberapa cara, yaitu :
1. Pipa-pipa bersirip (fin)
2. Plate Surface
3. Pipa Telanjang (bare tube)
4. Tabung dengan pipa (shell and tube).
KATUB EKSPANSI (EXPANSION VALVE)
Alat  ini digunakan untuk mengalirkan cairan refrigerant yang bertekanan  tinggi mencapai tingkat keadaan yang rendah baik suhu maupun tekanannya.  Pada proses ekspansi ini bisa dilakukan dengan menggunakan pipa kapiler  atau katub ekspansi. Secara spesifik katub ekspansi berfungsi mangatur  pasokan cairan refrigerant (mengontrol jumlah cairan pendingin) yang  mengalir dari sisi tekanan tinggi ke sisi tekanan rendah sesuai dengan  beban pendinginan yang harus dilayani oleh evaporator.
Katub Ekspansi dapat dibedakan menjadi 2 jenis :
1. Katub Ekspansi Thermosatatik TXV
2. Katub Ekspansi Automatic AXV.
Penggunaan pipa kapiler pada khususnya dipakai pada AC dengan kapasitas mesin pendingin yang kecil. 
Perbedaan pemakaian pipa kapiler dengan katub ekspansi, adalah sbb :
Pada  pemakaian dengan pipa kapiler, pipa kapiler tidak bisa menahan atau  menghentikan aliran cairan refrigerant pada waktu kompresor sedang jalan  maupun sedang berhenti. Oleh karena itu, waktu kompresor tidak bekerja  atau dihentikan, cairan refrigerant pada sisi tekanan tinggi akan terus  mengalir ke sisi tekanan rendah sampai tekanan pada kedua sisi tekanan  menjadi sama. Waktu yang diperlukan untuk menjadikan tekanan kedua sisi  menjadi sama dinamakan Equalizer Time. Pada Room Air Conditioner  biasanya diperlukan waktu sekitar 3 menit. Setelah tekanan pada kedua  sisi sama, artinya sistem dalam keadaan seimbang sehingga saat kompresor  hendak dijalankan kembali, motornya dapat start kembali dengan mudah.  Salah satu keuntungan pada sistem pendingin dengan pipa kapiler, kita  dapat hanya memakai split phase motor tanpa starting capasitor.
Kelemahan  Sistem yang memakai pipa kapiler adalah : pemakaian banyaknya  refrigerant (volume=isi) harus tepat, tidak boleh lebih atau kurang.
....... ikuti penjelasan selanjutnya ....  
 
0 komentar:
Link ke posting ini