mengenal komponen-komponen utama sebuah sistem refrigerasi mekanik
1.KondenserKondenser adalah komponen di mana terjadi proses perubahan fasa refrigeran, dari fasa uap menjadi fasa cair. Dari proses kondensasi (pengembunan) yang terjadi di dalamnya itulah maka komponen ini mendapatkan namanya. Proses kondensasi akan berlangsung apabila refrigeran dapat melepaskan kalor yang dikandungnya. Kalor tersebut dilepaskan dan dibuang ke lingkungan. Agar kalor dapat lepas ke lingkungan, maka suhu kondensasi (Tkd) harus lebih tinggi dari suhu lingkungan (Tling). Karena refrigeran adalah zat yang sangat mudah menguap, maka agar dapat dia dikondensasikan haruslah dibuat bertekanan tinggi. Maka, kondenser adalah bagian di mana refrigeran
bertekanan tinggi (Pkd = high pressure–HP).
II.4.2. Piranti ekspansi(expansiondevice–EXD)
 Piranti  ini berfungsi seperti sebuah gerbang yang mengatur banyaknya refrigeran  cair yang boleh mengalir dari kondenser ke evaporator. Oleh sebab itu  piranti ini sering juga dinamakan refrigerant flow controller. Dalam berbagai buku teks Termodinamika, proses yang berlangsung dalam piranti ini biasanya disebut throttling process.  Besarnya laju aliran refrigeran merupakan salah satu faktor yang  menentukan besarnya kapasitas refrigerasi. Untuk sistem refrigerasi yang  kecil, maka laju aliran refrigeran yang diperlukan juga kecil saja.  Sebaliknya unit atau sistem refrigerasi yang besar akan mempunyai laju  aliran refrigeran yang besar pula. Terdapat beberapa jenis piranti  ekspansi. Di bawah ini diterakan beberapa di antaranya.
a. Pipa kapiler (capillary tube – CT). 
Berupa  pipa kecil dari tembaga dengan lubang berdiameter sekitar 1 mm, dengan  panjang yang disesuaikan dengan keperluannya hingga beberapa meter. Pada  berbagai unit refrigerasi yang menggunakannya pipa ini biasanya diuntai  agar terlindung dari kerusakan dan ringkas penempatannya. Lubang  saluran yang sempit dan panjangnya pipa kapiler ini merupakan hambatan  bagi aliran refrigeran yang melintasinya; hambatan itulah yang membatasi  besarnya aliran itu. Pipa kapiler ini menghasilkan aliran yang konstan.
b. Katup ekspansi tangan (hand/manual expansion valve – HEV).
Adalah pengatur aliran yang berupa katup atau keran biasa, yang dioperasikan untuk mengatur bukaannya secara manual.
c. Katup ekspansi termostatik (Thermostatic expansion valve – TEV).
Pada  piranti ini terdapat bagian yang dapat bekerja secara termostatik,  yaitu mempunyai sensor suhu yang dilekatkan pada bagian keluaran  evaporator. Perubahan suhu yang terjadi pada keluaran evaporator itu  menjadi indikator besar-kecilnya beban refrigerasi. Variasi suhu itu  dimanfaatkan untuk mengatur bukaan TEV, sehingga besarnya laju aliran  melintasinya juga menjadi terkontrol.
d. Katup pelampung (float valve – FV).
Piranti ekspansi jenis ini biasanya dirangkaikan dengan evaporator jenis ‘genangan’ (flooded evaporator, wet evaporator). Ketinggian muka (level) cairan dalam tandon (reservoir) cairan evaporator menjadi pendorong pelampung yang menjadi 
pengatur besarnya bukaan katup.
3. Evaporator (evaporator – EV)
 Evaporator adalah komponen di mana cairan refrigeran yang masuk ke dalamnya akan menguap. Proses penguapan (evaporation) itu terjadi karena cairan refrigeran menyerap kalor, yaitu yang merupakan beban refrigerasi sistem. Terdapat dua jenis 
Evaporator yaitu:
· Evaporator ekspansi langsung (direct/dry expansion type – DX).
Pada  evaporator ini terdapat bagian, yaitu di bagian keluarannya, yang  dirancang selalu terjaga ‘kering’, artinya di bagian itu refrigeran yang  berfasa cair telah habis menguap sebelum terhisap keluar ke saluran  masuk kompresor.
· Evaporator genangan (flooded/wet expansion type).
Pada  evaporator jenis ini seluruh permukaan bagian dalam evaporator selalu  dibanjiri, atau bersentuhan, dengan refrigeran yang berbentuk cair.  Terdapat sebuah tandon (reservoir, low pressure receiver), di  mana cairan refrigeran terkumpul, dan dari bagian atas tandon tersebut  uap refrigeran yang terbentuk dalam evaporator tersebut dihisap masuk ke  kompresor.
4. Kompresor (compressor – CP)
Kompresor  adalah komponen yang merupakan jantung dari sistem refrigerasi.  Kompresor bekerja menghisap uap refrigeran dari evaporator dan  mendorongnya dengan cara kompresi agar mengalir masuk ke kondenser.  Karena kompresor mengalirkan refrigeran sementara piranti ekspansi  membatasi alirannya, maka di antara kedua komponen itu terbangkitkan  perbedaan tekanan, yaitu: di kondenser tekanan refrigeran menjadi tinggi  (high pressure – HP), sedangkan di evaporator tekanan refrigeran menjadi rendah (low pressure – LP).
II.5. Diagram Siklus Kompresi Uap
Sistem  pendingin siklus kompresi uap merupakan daur yang terbanyak digunakan  dalam daur refrigerasi, pada daur ini terjadi proses kompresi (1 ke 2), pengembunan( 2 ke 3), ekspansi (3 ke 4) dan penguapan (4 ke 1)
Kompresi  mengisap uap refrigeran dari sisi keluar evaporator, tekanan dan  temperatur diusahakan tetap rendah agar refrigeran senantiasa berada  dalam fase gas.
Didalam  kompresor, uap refrigeran ditekan (dikompresi) sehingga tekanan dan  temperatur tinggi. Energi yang diperlukan untuk kompresi diberikan oleh  motor listrik atau penggerak mula lainnya. Jadi, dalam proses kompresi  energi diberikan kepada uap refrigeran. Pada waktu uap refrigeran  dihisap masuk ke dalam kompresor, temperature masih rendah akan tetapi  selama proses kompresi berlangsung, temperatur dan tekanan naik. Setelah  proses kompresi, uap refrigeran (fluida kerja) mengalami proses  kondensasi pada kondensor. Uap refrigeran yang bertekanan dan  bertemperatur tinggi pada akhir kompresi dapat dicairkan dengan media  pendinginnya fluida air atau udara. Dengan kata lain, uap refrigeran  memberikan panasnya (kalor laten pengembunan) kepada air pendingin atau  udara pendingin melalui dinding kondensor.
Karena  air atau udarapendingin menyerap panas dari refrigeran, maka  temperaturnya menjadi lebih tinggi pada waktu keluar dari kondensor.  Selama refrigeran mengalami perubahan dari fase gas (uap) ke fase cair,  tekanan dan temperatur konstan, oleh karena itu pada proses ini  refrigeran mengeluarkan energi dalam bentuk panas.
 
Tidak ada komentar:
Posting Komentar